DiDunia ini banyak kelakuan hewan yang sangat unik, entah dilihat dari segi fisik maupun kelakuan dari binatang tersebut, Disini Myblog 21 ingin menshare beberapa keunikan tingkah laku hewan.
Berikut Tingkah Laku Hewan Yang Unik
1. Katak
Darwin
Katak Darwin
merupakan hewan yang perilakunya menarik. Katak jantan hampir melakukan semua
hal dalam membesarkan anak-anak katak, sementara katak betina tidak peduli sama
sekali.
Katak betina
menempatkan telur-telur mereka yang kemudian dibawa oleh katak jantan sampai
telur-telur ini siap menetas. Sekali sang ibu menyelesaikan tugasnya, ia
kemudian pergi dan tak peduli bagaimana nasib telur-telur itu kemudian.
2. Singa
Betina
Seekor singa
betina umumnya dikenal sebagai induk yang sangat perhatian. Hampir semua
rekaman tentang kehidupan liar menunjukan bagaimana seekor singa betina menjaga
singa-singa muda dalam kelompoknya.
Hal yang tak
pernah dipahami adalah saat singa jantan baru mengambil alih kekuasaan.
Anak-anak singa yang umurnya kurang dari dua tahun menjadi korban dari
singa-singa jantan pendatang baru ini. Alasan mereka melakukan pembunuhan itu
adalah untuk mengurangi saingan dalam kelompoknya di kemudian hari. Selain itu,
untuk mendorong singa-singa betina agar kawin dengan singa-singa jantan ini.
Sedihnya, sang induk mengijinkan terjadinya pembunuhan pada anak-anaknya.
3. Beruang
hitam
Beruang
hitam umumnya dikenal sebagasi induk yang baik, namun hal tersebut tak
selamanya berlaku. Beruang hitam bisa memiliki 2 atau 3 anak, namun hanya satu
yang ia rawat dengan sungguh-sungguh, sementara anak yang lain ia abaikan. Tak
seperti binatang lainnya yang mungkin meninggalkan anaknya yang sakit atau
lemah, beruang hitam meninggalkan anak bungsunya agar mereka bisa menjalani
hidup sendiri.
4. Burung
Gereja
Seekor
burung gereja betina (passer domesticus) akan sering mencari sarang betina lain
yang juga dikawini oleh pejantannya. Ia akan membunuh anak betina dari
saingannya itu untuk menghilangkan persaingan di masa mendatang. Selain itu,
untuk memastikan sang pejantan untuk menghabiskan waktu lebih banyak membantu
membesarkan anak-anaknya sendiri. Perilaku brutal ini tidaklah pantas bagi
seorang induk
walaupun
dilakukan terhadap anak burung lain.
5. Semut
drakula (Adetomyrma)
Adetomyrma
adalah salah satu jenis semut yang mempraktikkan semikanibalisme. Ratu dari
sebuah koloni melahirkan larva-larva semut. Kemudian ratu dan semut pekerja
membuat lubang pada larva untuk menghisap haemolypmh (semacam darah serangga).
Meski larva itu tak mati, induk semut itu tega membiarkan anak-anaknya diperlakukan
sebagai makanan untuk koloni.
6. Elang
hitam Afrika
Contoh induk
kejam lainnya adalah elang hitam Afrika. Induk elang biasanya bertelur hanya
dua butir, namun induk elang hanya akan memberi makan satu anaknya. Setelah
tumbuh besar dan kuat, burung muda itu akan mematuk saudaranya yang lebih lemah
sampai mati. Sementara induknya bersikap tenang melihat salah satu anaknya
dihabisi.
7. Hamster
Praktik
kanibalisme ternyata tidak hanya diberlakukan oleh hiu Galapagos, justru
hamster melakukannya pada beberapa anaknya yang baru saja dilahirkan. Sifat
induk hamster memang berbeda-beda, ada yang bisa menyusui dan menjaga
anak-anaknya sampai besar, ada juga yang sampai tega memakan anaknya sendiri.
Induk
hamster sekali hamil bisa melahirkan sebanyak 12 anak. Induk hamster umumnya
hanya menginginkan anaknya sehat dan sempurna. Jika ada anak yang tidak
sempurna maka akan dimakan hidup-hidup. Penyebab lain induk hamster memakan
anaknya sendiri karena dia lapar, panas, stres, ataupun sakit, sensitif
terhadap bau tangan orang yang dimasukan ke kandang, dan merasa tidak sanggup
memelihara anak-anaknya yang begitu banyak.
8. Hiu
Galapagos
Jika semut
drakula melakukan semikanibalisme maka hiu Galapagos melakukan kanibalisme
penuh. Saat hendak melahirkan anaknya, induk hiu biasanya berenang ke perairan
dangkal untuk menghindari pemangsa. Induk hiu melahirkan 4-16 anak hiu yang
masing-masing panjangnya mencapai 60-80 cm.
Sementara
induknya pergi, anak hiu ini tetap tinggal di perairan dangkal selama masa
pertumbuhannya. Setelah cukup besar, anak-anak hiu ini kembali ke perairan
dalam. Selama perjalanannya, ancaman bahaya justru datang dari induknya. Jika
sang induk menjumpai anak-anaknya, ia pun akan memangsa anak-anaknya tersebut.